Adzan berkumandang
Menjelma pedang
Menebas lazuardi
Hujan, di kota mati
Berakhir menjelma pedang
Mengendap di kulit nisan
Langit, harum bunga
Menuntun wanita tua ke pemakaman
Kabut menyelimuti renta tubuhnya
Beraroma cemara
Matanya bagai batu
Hitam tersiram hujan
Saat menatap nisan
Terukir namanya
Aku ingin duduk membisu di sampingnya
Meraba setiap senandung jiwa yang menggenang
Menjelma bayangan, seribu kenangan fana
2011
SENDANG MERAH
-Simbah Gysur
Akar usia
Akan menjadi khuldi
Siramilah wajahmu, le!
Di ceruk sendang ini
Kurekam akar usiamu pada gumuk
Lewat desah angin yang belum usai
Segala yang bersanding dengan ilalang
Ialah liar kehidupan yang mengerang
Di bawah ranting-ranting pohon
Kau telah mengikrarkan
Sangkar usia itu mengurung
Seluruh jejak musim
Riak jawa tiada meranggas
Simbah, ajari aku cara rapal mantramu
Agar kukhidmati usiamu, di sendang merah ini
2011
Herton Maridi, mahasiswa Sastra Inggris UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Pemerhati Sastrawati dan Penikmat Dangdut, pernah jalan-jalan ke TSI IV Ternate 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar