Ini mungkin sebuah cerita, yang
setiap manusia mana pun pernah mengalaminya; merasakannya. Kecuali, manusia
tersebut adalah manusia yang tak berhasil keluar dari kehidupan rahim dan tak
sempat mencicipi aroma fana. Atau, manusia tersebut terlalu bersih untuk
sekedar melihat-lihat atau bermain dalam dunia warna-warni, dunia air hujan,
dunia tanah lumpur dan dunia rumput taman. Dunia yang kemudian banyak orang
dewasa sebut; Dunia Anak.
Dunia
yang ringan, dimana dunia hanya diisi oleh senang, riang-gembira. Dimana semua
adalah mainan; kertas, pensil, penghapus, sepatu, tanah, debu, Ibu guru, Bapak
guru, sekolah dan banyak hal lainnya. Sekolah adalah tempat bermain. Belajar
adalah sebuah permainan. Guru adalah teman bermain. Sedangkan aku dan
teman-teman adalah lawan bermain dari Bapak dan Ibu guru ditempat bermain.
Dunia kelanjutan dunia anak, yang kemudian banyak disebut; Dunia Bermain.